Sekitar jam 6 pagi kami sudah
beredar ke luar hotel mencari taxi atau kendaraan lain menuju terminal. Setelah
bertanya sana-sini, ternyata taxi dan atau kendaraan luar tidak boleh masuk dan
ke luar area old town sebelum jam 9 pagi. Oo.. bagaimana ini? Kami tidak
mungkin menunggu hingga jam 9 pagi karena kalau begitu kami akan terlalu siang
sampai KL dan akan banyak waktu terbuang.
Ternyata, tak jauh dari
penginapan kami, ada sebuah warung makanan melayu. Kami tak melihatnya kemarin
karena mereka tidak buka. Masih untunglah, kami bisa sarapan dulu di sana dan
bisa bertemu supir taxi yang akhirnya bersedia mengantar kami ke terminal
Melaka sentral, walaupun dengan harga sedikit lebih tinggi dari biasanya.
Tetapi daripada tidak ada sama sekali . Setelah sarapan, kami langsung checkout
dan menuju terminal Melaka sentral untuk menumpang bus menuju Kuala Lumpur.
Sekitar pukul 8 pagi bis yang
kami tumpangi menuju terminal puduraya KL berangkat. Teman saya DD akan
menjemput saya di sana. Tarif bis adalah RM 12.3 /orang. Setelah dua jam
perjalanan kami sampai di terminal bis
Pudu Raya, KL. Setelah menunggu sekitar 30 menit, DD datang dan mulailah kami
berkeliling ibukota negri Jiran.
Awalnya, saya pikir teman saya DD
hanya akan menjemput kami dan mengantarkan ke Tunne Hotel tempat kami menginap.
Ternyata kami beruntung hari itu, DD yang baik hati bersedia mengantarkan kami
dan menjadi guide untuk keliling kota tempat tinggalnya. Yippe! kami gagal jadi
gembel di KL.
Kami menginap di Tunne Hotel
Downtown KL malam itu. Kamar sudah kami booking online sejak beberapa bulan
lalu dengan harga promo. Dengan harga RM33, kami sudah bisa menikmati kamar
layak dengan fasilitas setara bintang 5. Pelajarannya adalah kalau mau plan
untuk trip dan travelling, harus rajin-rajin cari info dan mafaatkan harga
promo.
Setelah check-in dan beristirahat
di hotel, kami langsung berangkat untuk berkeliling kota KL. Kali ini, kami
tidak menggunakan kendaraan umum, karena alhamdulillah ada yang mengantar.
He3x. Tujuan pertama adalah istana negara. Untuk menuju istana, kami sempat
berputar-putar karena sedang ada renovasi jalan dan pengalihan arus. It’s make DD little bit confuse, apalagi
kami. Terakhir kali saya ke KL beberapa bulan lalu dengan teman kost di Balikpapan,
kami juga nyasar saat akan mencari istana. Bedanya, kami jalan kaki, beneran
jalan kaki muter-muter KL selama 3 hari.
Setelah berputar-putar satu jam
lamanya, akhirnya kami sampai di istana. Sayangnya saat itu sudah jam 4 lewat,
dan istana yang saat itu sedang open house sudah ditutup sejak jam 4. Jadinya
kami tetap hanya bisa berphoto ria di depan gerbangnya saja.
Selanjutnya, kami menuju Batu Cave.
Batu Cave adalah kuil Hindu yang terletak di atas bukit. Letaknya di luar kota
sekitar 1 jam berkendara dari kota KL. Kami harus menapaki ratusan anak tangga
untuk sampai ke kuil di atas bukit. Cukup membuat pegal, tetapi pemadangan di
atas lumayan indah. Kita bisa melihat area sekeliling bukit dan kuil Hindu yang
penuh ornamen - ornamen indah.
Puas bernarsis dan foto-foto,
kami melanjutkan perjalanan menuju area Putrajaya. Putrajaya adalah kawasan
tempat kantor-kantor pemerintahan Kerajaan Malaysia berada. Kawasan ini
memiliki danau dan taman yang cukup luas. Menikmati senja di kawasan ini
memberikan suasana berbeda, apalagi untuk para pencinta photography. Dengan
latar belakang gedung – gedung bertingkat milik pemerintah diraja Malaysia,
langit violet dan pantulan di danaunya memanjakan mata dan kamera. Belum lagi
ketika malam menjelang dan lampu-lampu kota mulai menyala, night photo shoot yang menampilkan jembatan Putrajaya cukup indah.
Sekitar jam 7 malam kami
meninggalkan area petrajaya untuk kembali ke pusat kota. Haus dan kelaparan,
kami berhenti di rest area dan menyantap makanan di sana. Sekitar jam 8 lewat kami sampai di KLCC dan menara kembar
petronas. KLCC Suria Plaza adalah salah satu mall high end class di KL. Saya banyak bertemu lagi-lagi orang Indonesia
yang sedang berbelanja. Kadang suka heran, kenapa saya sering bertemu orang
Indonesia di tempat belanja di luar negri. Tetapi tidak banyak kalau di tempat
selain itu.
Lagi-lagi kami bernarsis ria di
sana. Tampak banyak juga orang yang sedang melakukan hal yang sama. Maklum
saja, karena twin tower adalah icon kota KL. Jadi hampir semua orang yang
datang ke sini pasti berphoto di sini. Malam makin menjelang dan akhirnya DD
mengantar kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Terimakasih banyak DD.
Jangan kapok ya.
Sebenarnya di KL masih ada
beberapa tempat yang biasa dikunjungi wisatawan, seperti Menara KL tempat kita
bisa menyaksikan kota KL dari ketinggian
dengan tarif RM50/ orang. Ataupun Little India dan Petaling Street untuk
belanja, Masjid Raya, Masjid Biru ataupun Old Railway Station. Kami tidak
mengujungi tempat-tempat tersebut pada kesempatan ini, karena keterbatasan
waktu yang hanya 1 hari. Selain itu, saya juga sudah pernah mengunjungi
tempat-tempat ini sebelumnya. Jadi saya tidak merasa itu perlu untuk saya
kunjungi lagi dalam keterbatasan waktu yang ada. Maaf ya naga, waktu kita saat
itu sangat terbatas, jadi harus memilih beberapa saja.
0 komentar:
Posting Komentar