Hari ketujuh, kami melanjutkan
perjalanan ke Ko Lanta dengan menumpang minivan yang telah dipesan sehari
sebelumnya. Harga tiket minivan Ao Nang – Ko Lanta adalah 800 baht. Perjalanan dari
Ao Nang ke Ko Lanta dinempuh dalam waktu selama 4 jam. Sebenarnya, kalau kita
datang saat peak season, yaitu antara bulan November – Maret ada kapal kapal penumpang
dari dan ke Ko Lanta dari Krabi, Ao nang, Ko Phi Phi, Railay maupun Phuket.
Tetapi karena kami datang saat low season, jalan darat dan 2x penyebrangan
ferry adalah satu-satunya cara menuju ke sana. Kami menitipkan sebagian besar
barang di hotel di Ao Nang, karena kami berencana akan kembali lagi ke sini.
Jadi kami tidak perlu membawa banyak bawaan ke Ko Lanta. Biar gak repot.
Kami tiba di Kwak Kwang Beach
Resort sekitar pukul 12 siang. Resort ini terletak di private beach. Jadi ini
adalah satu-satunya hotel di area Klong Dao Beach, Ko Lanta yang hanya berjarak
10 menit dari Pelabuhan Saladan Pier. Suasana yang cukup sepi dan jauh dari
peradaban ada plus dan minusnya. Kita bisa dengan tenang bersantai ria di sini,
tetapi kita jadi ‘terjebak’ untuk makan di restoran hotel terutama untuk makan malam karena tidak ada
pilihan lain. Harga kamar bungalow yang kami sewa adalah 650 baht. Lumayan
mahal untuk ukuran Thailand, akan tetapi kalau dilihat tempat dan lokasinya
it’s worthed. Kamar kami sudah ber AC, kamar mandi dalam, lengkap dengan TV dan
pemanas air. Sayangnya, hotel ini adalah hotel tua yang saat kami datang sedang
dalam proses renovasi. Jadi ada beberapa fasilitas yang tidak berfungsi. Kami
batal leyeh-leyeh di kolam renang view
langsung ke pantai karena juga sedang direnovasi.
Setelah checkin kami menyewa tuk
tuk sekitar 600 baht untuk berkeliling pulau. Tuk tuk adalah kendaraan khas di
Thailand yang mirip dengan bentor di Medan, hanya lebih besar. Ko lanta ini
adalah pulau yang cukup besar denagna mayoritas penduduknya adalah nelayan dan
muslim. Saya sempat kaget banget saat mendengar suara adzan magrib di pulau
ini. Ko lanta memiliki laut yang indah, dan merupakan destinasi diving yang
cukup terkenal. Karena kami bukan divers, jadi kami cukup puas hanya
berjalan-jalan sekeliling pulau. Kami mengunjungi kota tua Ko Lanta, kampung
nelayan, mangrove, tempat pelatihan dan wisata trekking gajah serta beberapa
pantai indah dan point view dengan pemandangan yang indah.
Suara deburan pantai menemani tidur
kami yang damai malam itu.
0 komentar:
Posting Komentar