Pages

Sabtu, 23 Juni 2012

Gembel Traveller. Day 3. Gagal Jadi Gembel di KL


Sekitar jam 6 pagi kami sudah beredar ke luar hotel mencari taxi atau kendaraan lain menuju terminal. Setelah bertanya sana-sini, ternyata taxi dan atau kendaraan luar tidak boleh masuk dan ke luar area old town sebelum jam 9 pagi. Oo.. bagaimana ini? Kami tidak mungkin menunggu hingga jam 9 pagi karena kalau begitu kami akan terlalu siang sampai KL dan akan banyak waktu terbuang.

Ternyata, tak jauh dari penginapan kami, ada sebuah warung makanan melayu. Kami tak melihatnya kemarin karena mereka tidak buka. Masih untunglah, kami bisa sarapan dulu di sana dan bisa bertemu supir taxi yang akhirnya bersedia mengantar kami ke terminal Melaka sentral, walaupun dengan harga sedikit lebih tinggi dari biasanya. Tetapi daripada tidak ada sama sekali . Setelah sarapan, kami langsung checkout dan menuju terminal Melaka sentral untuk menumpang bus menuju Kuala Lumpur.

Sekitar pukul 8 pagi bis yang kami tumpangi menuju terminal puduraya KL berangkat. Teman saya DD akan menjemput saya di sana. Tarif bis adalah RM 12.3 /orang. Setelah dua jam perjalanan  kami sampai di terminal bis Pudu Raya, KL. Setelah menunggu sekitar 30 menit, DD datang dan mulailah kami berkeliling ibukota negri Jiran.

Awalnya, saya pikir teman saya DD hanya akan menjemput kami dan mengantarkan ke Tunne Hotel tempat kami menginap. Ternyata kami beruntung hari itu, DD yang baik hati bersedia mengantarkan kami dan menjadi guide untuk keliling kota tempat tinggalnya. Yippe! kami gagal jadi gembel di KL.

Kami menginap di Tunne Hotel Downtown KL malam itu. Kamar sudah kami booking online sejak beberapa bulan lalu dengan harga promo. Dengan harga RM33, kami sudah bisa menikmati kamar layak dengan fasilitas setara bintang 5. Pelajarannya adalah kalau mau plan untuk trip dan travelling, harus rajin-rajin cari info dan mafaatkan harga promo.

Setelah check-in dan beristirahat di hotel, kami langsung berangkat untuk berkeliling kota KL. Kali ini, kami tidak menggunakan kendaraan umum, karena alhamdulillah ada yang mengantar. He3x. Tujuan pertama adalah istana negara. Untuk menuju istana, kami sempat berputar-putar karena sedang ada renovasi jalan dan pengalihan arus. It’s make DD little bit confuse, apalagi kami. Terakhir kali saya ke KL beberapa bulan lalu dengan teman kost di Balikpapan, kami juga nyasar saat akan mencari istana. Bedanya, kami jalan kaki, beneran jalan kaki muter-muter KL selama 3 hari.

Setelah berputar-putar satu jam lamanya, akhirnya kami sampai di istana. Sayangnya saat itu sudah jam 4 lewat, dan istana yang saat itu sedang open house sudah ditutup sejak jam 4. Jadinya kami tetap hanya bisa berphoto ria di depan gerbangnya saja.

Selanjutnya, kami menuju Batu Cave. Batu Cave adalah kuil Hindu yang terletak di atas bukit. Letaknya di luar kota sekitar 1 jam berkendara dari kota KL. Kami harus menapaki ratusan anak tangga untuk sampai ke kuil di atas bukit. Cukup membuat pegal, tetapi pemadangan di atas lumayan indah. Kita bisa melihat area sekeliling bukit dan kuil Hindu yang penuh ornamen - ornamen indah.

Puas bernarsis dan foto-foto, kami melanjutkan perjalanan menuju area Putrajaya. Putrajaya adalah kawasan tempat kantor-kantor pemerintahan Kerajaan Malaysia berada. Kawasan ini memiliki danau dan taman yang cukup luas. Menikmati senja di kawasan ini memberikan suasana berbeda, apalagi untuk para pencinta photography. Dengan latar belakang gedung – gedung bertingkat milik pemerintah diraja Malaysia, langit violet dan pantulan di danaunya memanjakan mata dan kamera. Belum lagi ketika malam menjelang dan lampu-lampu kota mulai menyala, night photo shoot yang menampilkan jembatan Putrajaya cukup indah.

Sekitar jam 7 malam kami meninggalkan area petrajaya untuk kembali ke pusat kota. Haus dan kelaparan, kami berhenti di rest area dan menyantap makanan di sana. Sekitar jam 8  lewat kami sampai di KLCC dan menara kembar petronas. KLCC Suria Plaza adalah salah satu mall high end class di KL. Saya banyak bertemu lagi-lagi orang Indonesia yang sedang berbelanja. Kadang suka heran, kenapa saya sering bertemu orang Indonesia di tempat belanja di luar negri. Tetapi tidak banyak kalau di tempat selain itu.

Lagi-lagi kami bernarsis ria di sana. Tampak banyak juga orang yang sedang melakukan hal yang sama. Maklum saja, karena twin tower adalah icon kota KL. Jadi hampir semua orang yang datang ke sini pasti berphoto di sini. Malam makin menjelang dan akhirnya DD mengantar kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Terimakasih banyak DD. Jangan kapok ya.

Sebenarnya di KL masih ada beberapa tempat yang biasa dikunjungi wisatawan, seperti Menara KL tempat kita bisa menyaksikan  kota KL dari ketinggian dengan tarif RM50/ orang. Ataupun Little India dan Petaling Street untuk belanja, Masjid Raya, Masjid Biru ataupun Old Railway Station. Kami tidak mengujungi tempat-tempat tersebut pada kesempatan ini, karena keterbatasan waktu yang hanya 1 hari. Selain itu, saya juga sudah pernah mengunjungi tempat-tempat ini sebelumnya. Jadi saya tidak merasa itu perlu untuk saya kunjungi lagi dalam keterbatasan waktu yang ada. Maaf ya naga, waktu kita saat itu sangat terbatas, jadi harus memilih beberapa saja.

0 komentar:

Posting Komentar