Sunyi. Kosong. Hampa. Mengapai-gapai dalam lorong kosong tak bernama. Memutar melodi dalam orkestra tanpa nada.
Senyap. Hening. Diam. Suara teredam dalam tembok-tembok tebal tak bernyawa. Tanya terbungkam dalam bisu tak berkata.
Apakah semuanya nyata? Ataukah hanya mimpi atau imajinasi belaka?
Campuran berbagai rasa, pelangi jutaan warna. Kilatan-kilatan cahaya entah apa namanya. Semua bercampur dan kabur. Dengan ketakutan, kesimpulan, khayalan dan juga harapan. Hingga semua jadi absurd dan tak jelas.
Aahh.. separah itukah aku hingga tak bisa membedakan mana mimpi dan realita? Mana nyata atau fatamorgana? Ataukah hanya aku saja yang mengkhayalkan semua?
Bagaimana bisa aku kehilangan sesuatu yang sebenarnya tak pernah kumiliki? Bagaimana bisa aku memimpikan sesuatu yang tak sudi kumiliki?
Kalau penguasa mimpi dan dewi imajinasi yang berada di balik semua ini. Aku minta pada kalian. Sudah, cukup, hentikan. Kembalikan aku di dunia nyata. Aku tak mau terus berkhayal yang tak nyata. Aku tak mau terus mengira-ngira. Aku tak punya enam indra hingga bisa membaca hati dan pikiran manusia.
Biarkan aku berdiri di realita. Sekejam dan sepahit apapun, aku akan melewatinya. Dan aku pasti bisa.
Balikpapan, 16 November 2010
0 komentar:
Posting Komentar