“Aku Cinta Kamu”
Tiga kata sakral yang yang mungkin akan merubah persahabatan kita selama sepuluh tahun belakangan. Tiga patah kata yang lama kupendam dalam dan tak sanggup kuungkapkan. Kusimpan saja sendirian dan tersimpan dalam lembaran-lembaran buku harian.
Aku lebih memilih menyakiti diri sendiri dengan membohongimu dan membiarkanmu pergi. Biar hatiku sakit melihatmu bersama orang lain. Tak mengapa batinku menangis karena tak bisa memilikimu. Daripada kubiarkan kau bersedih karena kepergianku. Biar kanker gerogoti tubuhku. Tapi tidak cintaku untukmu.
…
Lembaran putih itu basah terkena rintik hujan yang mengguyur sejak dini hari tadi. Membasahi gundukan tanah merah yang baru tertanam. Hampa. Sunyi. Di sudut batu nisan yang baru terpasang.
Telah beristirahat dengan tenang
Aira Pratama
10 October 1981 – 2 Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar